FENOMENA ALAM Banjir Rendam Beberapa Wilayah Indonesia - Suara Karya

Selasa, 24 Agustus 2010

Banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Aceh. Akibatnya ribuan rumah dan ratusan hektare sawah terendam air. Hujan yang turun terus menerus sejak Jumat (13/8) hingga Sabtu (14.8) membuat sejumlah air sungai meluap.

Sedikitnya enam desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) terandam air. Banjir menyusul hujan yang turun sejak Jumat itu merendam Desa Mekarsari di Kecamatan Cipari, Desa Padangsari, Mulyadadi, Mulyasari, dan Pahonjean (Kecamatan Majenang), serta Desa Surusunda (Kecamatan Karangpucung).

Akibat guyuran hujan itu, setidaknya ada dua sungai dan satu saluran yang meluap, yakni Sungai Cikawung, Sungai Cikuya, dan saluran pembuangan Selokan I di Desa Karangreja, Cimanggu. Tanggul Selokan I bobol di empat titik yang berbeda.

Kepala Desa Mekarsari Wahyudiono menyebutkan, masih mendata jumlah kerugian yang diderita. Selain menerjang Desa Mekarsari, banjir juga merendam areal persawahan seluas 300 hektare yang berada di Desa Padangsari, Mulyadadi, Mulyasari, dan Pahonjean.

Terkait banjir ini, Kepala Subbagian Tata Usaha Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wilayah Majenang, Sabar mengatakan, tanggul Sungai Cikuya, Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, jebol sepanjang 50 meter karena tak mampu menampung luapan air saat hujan deras mengguyur wilayah ini.

Akibatnya, areal sawah seluas 42 hektare terendam banjir. "Kami masih mendata jumlah kerugian yang diderita warga akibat banjir itu. Tanaman padi pada areal persawahan di wilayah itu rata-rata berusia 30-60 hari," tuturnya.

Sementara itu, di Semarang, Jateng, banjir air laut pasang merendam kawasan Shopping Center Johar (SCJ). Ketinggian air mencapai 25 cm. Iwan (30) pedagang mie ayam di depan SCJ menuturkan, genangan rob muncul tiap hari mulai pukul 07.00. Kadang hanya dua jam, tapi bisa juga seharian air tidak surut. Kondisi ini, ujarnya, sangat mengganggu pedagang.

Kondisi menyedihkan dialami para petani bawang merah, di Desa Sri Gading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Mereka hanya bisa pasrah karena puluhan hektare tanaman bawang merahnya terendam banjir, akibat meluapnya Sungai Opak.

"Muara Sungai Opak tidak mampu menampung jumlah air, apalagi laut sedang pasang. Akibatnya, air meluap ke lahan pertanian bawang merah milik para petani," tutur Slamet, seorang petani bawang merah, yang tanamannya juga terendam.

Di Jawa Barat, tepatnya di Tasikmalaya Selatan dan Ciamis banjir juga melanda permukiman warga dan areal persawahan. Sedikitnya empat rumah di dua dusun di Cidolog, Ciamis, Jabar, Sabtu (14/8), hancur diterjang banjir menyusul meluapnya air Sungai Ciseel. Air bah juga merusak puluhan rumah lainnya dan sebuah jembatan hanyut terbawa arus air.

Camat Cidolog, Tatang Mulyana menyebutkan, selain empat rumah hanyut, 50 rumah rusak parah, puluhan hektare sawah tambak ikan warga terendam. "Kami khawatir terjadi banjir susulan, karena curah hujan di wilayah kami masih tinggi," tuturnya.

Sementara di Aceh, hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Selatan sejak Sabtu (14/8) mengakibatkan ratusan rumah penduduk di Kecamatan Pasie Raja digenangi banjir hingga 70 centimeter.

Camat Pasie Raja H Rustam, dari Tapaktuan, Minggu, mengatakan ratusan rumah di gampong (desa) Panton Bilie, Silolo, Paya Ateuk, Kreung Kale, Lhok Sialang Cut, Lhok Sialang Rayeuk, Ie Mierah, Kampong Baro dan sebagian desa Ladang Tuha hingga kini masih digenangi air, tetapi tidak ada korban jiwa akibat bencana itu.

"Air mulai mengenangi rumah penduduk pada Minggu (15/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, bahkan Masjid desa Panton Bilie tidak dapat melaksanakan salat subuh berjamaah akibat digenangi air," kata H Rustam. (Budi Seno)

Diposting oleh Rakhma di 19.15  

0 komentar:

Posting Komentar